Makalah Bentanglahan (Kawasan) Pertanian, Perikanan, dan Akuakultur
Wilayah negara Republik Indonesia merupakan kepulauan yang daratannya sangat luas. Pulaunya yang berjumlah sekitar 17.508 pulau, memiliki daratan yang sangat luas sekitar 2,8 juta kilometer persegi. Jumlah penduduknya yang di perkirakan berjumlah 210 juta jiwa, maka kepadatan penduduk di perkirakan 280 per mil persegi. Artinya bahwa masih banyak lagi lahan yang masih luas untuk dapat di gunakan bagi kegiatan pertanian maupun peternakan. Hal ini tentunya akan mampu menyebabkan timbulnya kekurangan pangan bagi Indonesia. Pada saat ini hampir setiap tahun Indonesia mengimpor bahan – bahan pokok sperti beras, gandum, dan gula dan termasuk kedelai. Kecenderungan pertanian kita masih berorientasi pada lahan – lahan yang subur alamiah, belum pada pengelolaan dan rekayasa lahan. Manajemen yang buruk ini terjadi karena pemahaman masyarakat yang masih sangat terbatas tentang pengembangan pemukiman vertikal, sehingga mengalihkan lahan – lahan subur ke non pertanian. Selain pertanian dan peternakan, Indonesia juga kaya akan biota lautnya. Laut menyediakan banyak sekali sumber daya seperti ikan, terumbu karang, rumput laut, dll.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana bentang lahan pertanian dan peternakan yang telah menggunakan high tech?
2) Bagaimana pemanfaatan sumber daya kelautan yang ada di indonesia?
3) Bagaimana peran pemerintah untuk meningkatkan kualitas lahan demi mensejahterahkan masyarakatnya?
3. Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui bagaimana bentang lahan pertanian dan peternakan yang telah menggunakan high tech
2) Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber daya kelautan yang ada di indonesia
3) Untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah untuk meningkatkan kualitas lahan demi mensejahterahkan masyarakatnya
BAB II PEMBAHASAN
Bentanglahan (Kawasan) Pertanian, Perikanan, dan Akuakultur Lahan merupakan sumber daya yang langka bagi banyak Negara. Semakin maju IPTEK suatu Negara, kebutuhan akan lahan akan semakin meningkat. Negara – negara yang luasnya sangat terbatas akan menggunakan cara – cara yang paling efisien dalam mengolah lahannya, seperti membangun gedung – gedung pencakar langit (skyscraper) sebagai tempat tinggal. Negara Jepang pada saat ini telah mampu menghasilkan panenan yang optimum walaupun hanya 1/6 saja lahan yang baik untuk di jadikan lahan pertanian bagi negara tersebut. Berbeda dengan Indonesia, lahannya yang sangat luas dan cocok untuk di jadiakan lahan pertanian maupun peternakan. Banyak negara yang telah maju industrinya justru berupaya keras untuk meningkatkan hasil pertaniannya. Prancis misalnya, merupakan negara terluas daratannya di Eropa bagian Barat dengan jumlah penduduk 53 juta lebih. Tetapi negara ini mampu meningkatkan ekspornya, sehingga merupakan negara dengan tingkat ekspor hasil pertanian terbesar kedua di dunia setelah Amerika. Di antara hasil pertanian yang di ekspor antara lain daging sapi, gandum, gula bit, kentang, dan anggur. Negara Prancis merupakan negara yang mandiri dalam penyediaan bahan pangan bagi negaranya, bangsa yang ahli, dan terkenal dalam kemampuan mengolah masakan.
1. Pertanian (Lahan Pertanian, Agrotechnology Parks, High-Tech Farms; Studi Kasus:Pertanian/Peternakan Modern)
Di Indonesia, kecenderungan pertanian kita masih berorientasi pada lahan – lahan yang subur alamiah, belum pada pengelolaan dan rekayasa lahan. Manajemen yang buruk ini terjadi karena pemahaman masyarakat yang masih sangat terbatas tentang pengembangan pemukiman vertikal, sehingga mengalihkan lahan – lahan subur ke non pertanian. Negara yang memiliki luas lahan yang terbatas lebih tepat untuk di gunakan sebagai pengembangan agrotechnology (teknologi pertanian). Teknologi pertanian merupakan istilah yang di gunakan untuk menggambarkan penggunaan teknologi pertanian yang modern dan metode pertanian tanaman pangan dan pemeliharaan ternak hewan besar, seperti ikan dan unggas. Pertanian modern ini lebih efektif menghasilkan makanan yang lebih baik dan dalam jumlah yang lebih besar di banding dengan metode pertanian yang masih tradisional. Hortikultura adalah cabang pertanian yang mengembangkan tanaman sayuran, buah, dan bunga. Saat ini pertanian yang menggunakan teknologi tinggi dan juga luas telah menerapkan tanaman untuk jenis tanaman hortikultura seperti sayuran, tomat,. Timun, buah melon, dan berbagai jenis bunga. Dalam hal pengolahannya pun telah menggunakan system komputerisasi untuk menjalankan pertanian tersebut secara otomatis. Sebagai contoh kegiatan pertanian yang menggunakan teknologi yang tinggi (high-tech) adalah system hidroponik. Dalam hal ini tanaman yang di kembangkan tidak lagi menggunakan tanah melainkan menggunakan sebuah wadah yang telah di isi air yang bernutrisi, serta menggunakan system komputerisasi sebagai bentuk monitoring terhadap nutrisi air, kondisi air, dan kelembaban serta suhu udara.
2. Sumberdaya Kelautan:
Perikanan dan Akuakultur Laut adalah sumber protein ikan yang sangat tinggi bagi umat manusia karena ukurannya yang sangat luas, yaitu sekitar 2/3 luas permukaan bumi. Laut juga berfungsi sebagai jalan (waterways) untuk menghubungkan antara satu daratan, pulau, dan bahkan benua. Lautan, dalam hal ini termasuk sungai, danau dank anal telah menjadi sarana transportasi yang murah untuk aneka barang dagangan maupun bahan mentah, termasuk untuk perjalanan penjelajahan dan wisata. Negara Indonesia yang memiliki wilayah laut yang sangat luas yaitu sekitar 5,9 juta kilometer persegi, sedangkan perairan untuk zona Ekonomi Eksklusif sektar 2,7 juta kilometer persegi, dan panjang seluruh garis pantainya adalah 80.791 kilometer. Pada saat ini permintaan akan ikan dan jenis Crustacea (udang, lobster, dan kepiting) terus meningkat, namun secara teknis masih banyak kawasan laut Indonesia yang kurang begitu di manfaatkan karena keterbatasan yang di miliki. Karenanya dalam mengoptimalkan semua itu perlu di lakukan beberapa langkah berupa perbaikan peralatan tangkapan serta pelatihan profesionalisme nelayan, termasuk kapalnya. Selain itu dalam hal pembangunan sebuah tempat industry di bidang perikanan tentunya memerlukan modal dan investasi yang sangat besar. Kebutuhan akan protein ikan dalam masyarakat luar negeri pada saat ini terus meningkat, sehingga tidak jarang nelayan asing masuk ke perairan Indonesia secara illegal (pencurian). Yang sangat di sayangklan lagi mereka melakukan kegiatan tersebut menggunakan “ pukat harimau” yang menyebabkan habisnya ikan benih. Adapun yang di maksud dengan Akuakultur adalah upaya yang di lakukan sebagai budidaya dalam fishfarm, yaitu budidaya ikan yang dapat di lakukan di darat maupun di laut. Hal ini telah di lakukan oleh negara Singapura di laut selat Johor terutama di sisi luar pulau Ubin dan Lim Chu Kang yang menggunakan kandang jarring apung yang berisi berbagai aneka jenis ikan peliharaan. Budidaya ikan dengan teknologi tinggi ini di sebut high-tech Aquacultur. Cirinya dapat di lihat melalui adanya system seleksi pembibitan, pembiakan, pemeliharaan speises tertentu untuk mendapatkan hasil yang optimum.
3. Peran Pemerintah
Secara normatif, pemerintah memiliki tanggungjawab yang sangat besar dalam pemenuhan gizi masyarakat untuk dapat mensehajterahkan masyarakatnya. Semakin bertambahnya jumlah penduduk sedangkan lahan tidak bertambah, maka akan mengakibatkan penyempitan karena terdesak akan kebutuhan pemukiman dan industry. Karenanya pemerintah perlu memulai mengembangkan system agrotecnology parks, semacam kompleks untuk kawasan pengembangan pertanianm, peternakan, perikanan, perindustrian yang berteknologi tinggi. Selain itu, pemerintah juga harus bertanggung jawab atas kebersihan air. Air adalah salah satu bentuk sumber daya alam yang sangat berharga bagi kehidupan manusia. Tubuh manusia tidak akan bias terlepas dari air. Selain mempunyai manfaat secara biologis, air juga mempunyai daya energy yang berupa daya angkut dan pukul. Energi air dapat di manfaatkan untuk menunjang kebutuhan manusia dan bias juga suatu saat menjadi perusak bagi manusia. Dalam hal ini tidak terkecuali air laut, karena mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia mengingat hasil alam yang terkandung di dalamnya seperti ikan, terumbu karang dan berbagai jenis mineral yang terkandung di dalamnya. Tetapi kenyataan dapat kita lihat sekarang dengan banyaknya terlihat kerusakan – kerusakan yang terjadi seperti pencemaran akibat pembuangan sampah, pengeboman, maupun tumpahan minyak dari kapal – kapal besar. Untuk itu kita selaku negara yang sebagian besar wilayahnya di kelilingi oleh air laut, perlu melakukan kegiatan pelestarian secara tepat dan menyeluruh. Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat awam akan perlunya menjaga air laut dari hal – hal yang negatif.
Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha Mengatasinya
1. Kerusakan Tubuh Tanah Sebagai sesuatu yang sistemis, tentunya tanah akan selalu mengalami perubahan secara fisik, kimia, ataupun biologi tanahnya. Perubahan ini terutama karena pengaruh unsur iklim maupun oleh tindakan manusia. Kerusaka pada tubuh tanah yang di akibatkan berlangsungnya perubahan tersebut secara berlebihan, misalnya kerusakan dengan lenyapnya lapisan olah tanah (erosi). Untuk mengatasi permasalah ini, pemerintah seharusnya melakukan reboisasi agar pada saat hujan turun dengan deras tidak terjadi pengkikisan tanah (erosi).
2. Erosivitas Erosivitas adalah kemampuan air hujan untuk menghancurkan dan menganyutkan partikel tanah. Jadi merupakan sifat fisik curah hujan baik secara jumlah, waktu, maupaun ukuran butir yang jatuh. Di sini kekuatan energy kinetiknya yang terpenting yang merupakan kekuatan utama penghancur agregat – agregat tanah.
3. Topografi Panjang lerengn kemiringan tanah dan bentuk lereng termasuk dalam factor topografi yang mempengaruhi erosi. Menurut R. LAL (1976), derajat kemiringan tanah akan mempengaruhi tegangan permukaan, sedangkan kecepatan aliran permukaan meningkat, dengan demikian kapasitas daya rusak air akan menjadi lebih besar.
4. Erodibilitas Erodibilitas menunjukkan nilai kepekaan suatu jenis tanah terhadap daya penghancuran dan penghanyutan air hujan. Faktor – factor utama yang mempengaruhinya antara lain: sifat fisik tanah, pengelolaan tanah. Tanah dengan indeks erodibilitas tinggi adalah tanah yang sangat peka atau mudah terjadi erosi.
5. Vegetasi Dalam hal ini misalnya pada tanah – tanah yang gundul akan berlangsung erosi yang sangat hebat, sedangkan pada tanah yang di tumbuhi hutan – hutan yang lebat tidak berlangsung atau bahkan kemungkinannya terjadi sangat kecil sekali.
Adapun peranan vegetasi tersebut antara lain:
a) Menghalangi langsung tumbukan butir – butir hujan.
b) Mengurangi kecepatan aliran permukaan air.
c) Mengurangi daya pengikisan tanah
d) Mendorong perkembangan biota dalam tanah untuk perbaikan sifat fisik dan kimia tanah.
BAB III KESIMPULAN
Pada saat ini, seharusnya negara-negara harus lebih mengutamakan lagi perkembangan dan pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya baik itu sumber daya kelautan, lahan pertanian maupun peternakan. Bagi negara yang memiliki atau pun tidak memiliki sumber daya lahan yang berlimpah, ada baiknya negara itu menerapkan sistem Agrotechnology parks atau pun high-tech farms untuk dapat menunjang hasil dari pertanian, peternakan dan perikanan.
DAFTAR PUSTAKA
Maringan Sirait dkk. 2011. Dasar – dasar Geografi. Medan: Universitas Negeri Medan
www.wikipedia.com
No comments:
Post a Comment