Saturday, 1 March 2014

makalah manajemen-perencanaan

Tugas Pengantar Majemen
Perencanaan ( Planning )


                                                    Disusun Oleh :
1.    Ronauli paska Lumbangaol
2.  Rosdian Marlina Zega
3.  Ruth Yohana Napitupulu
4.  Santrida Butar-butar





Fakultas Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ekonomi
UNIMED
2013


KATA PENGANTAR

                  Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
                  Makalah ini berisi tentang konsep dasar dalam perencanaan yang meliputi pengertian, fungsi, persyaratan perencanaan dan pendekatan dalam perencanaan yaitu MBO ( Management by Objective ) .
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan sumber-sumber yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Jika ada kekurangan, kami mohon maaf.


Medan, Februari 2014


 Penulis





Daftar isi

Kata Pengantar                                ................................................................................... i
Daftar Isi                                         .................................................................................. ii
Bab I : Pendahuluan                        .................................................................................. 1
Bab II : Pembahasan                        .................................................................................. 2
Bab III : penutup                             ................................................................................ 13
Daftar Pustaka                                 ................................................................................ 16












    

BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
Fungsi perencanaan merupakan fungsi pertama dan yang utama dalam kegiatan manajemen perusahaan. Oleh karenanya berbagai faktor yang terkait dengan perencanaan perlu untuk dipelajari dan dipahami sebelum kegiatan dijalankan. Hal ini dikarenakan perencanaan akan menentukan ke mana perusahaan akan diarahkan.
Pada pratiknya, masalah sering kali dihadapi oleh para manajer baik yang terkait dalam kegiatan perusahaan secara umum, maupun yang terkait dengan kegiatan perencanaan. Oleh karena perlu dipelajari dan dipahami bagaimana masalah sebaiknya dipecahkan dan bagaimana sebaiknya keputusan diambil.

2.      Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan perencanaan ?
2)      Apa manfaat dari perencanaan ?
3)      Apa elemen – elemen dasar perencanaan ?

3.      Tujuan Masalah
1)      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan
2)      Untuk mengetahui apa manfaat dari perencanaan
3)      Untuk mengetahui elemen-elemen dasar perencanaan



BAB II
PEMBAHASAN

1.     Pengertian perencanaan ( planning )
Robbins dan Coulter ( 2002 ) mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

2.     Fungsi dari perencanaan
a.       Perencanaan sebagai pengarah
Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara yang lebih terkoordinasi dan terarah.
b.      Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian
Dengan adanya perencanaan, diharapkan ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dapat diantisipasi jauh-jauh hari.
c.       Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka jumlah sumber daya yang diperlukan, dengan cara bagaimana penggunaannya, dan untuk penggunaan apa saja dengan baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan. Sehingga tingkat efisiensi perusahaan dapat meningkat.
d.      Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
Dalam perencanaa, perusahaan menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pengawasan, perusahaan membandingkan antara tujuan yang ingin dicapai dengan realisasi di lapangan, mengevaluasi serta mengambil tindakan untuk perbaikan kinerja perusahaan.

3.     Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements)
a.       Faktual atau Realistis
Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
b.      Logis dan Rasional
Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan.
c.       Fleksibel
Artinya, perencanaan yang baik diharapkan dapat beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang.
d.      Komitmen
Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi.
e.       Komprehensif
Atinya, perencanaan yang baik harus menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tak lansung terhadap perusahaan.

4.     Melakukan perencanaan ( Planning Proces )
       Fungsi perencanaan dapat dinamakan sebagai fungsi utama dari kegiatan manajemen, karena dalam perencanaan seluruh rangkaian aktivitas yag akan dilakukan, mengapa melakukan, kapan, di mana dan bagaimana melakukannya disusun. Jika tidak ada fungsi perencanaan, manajer tidak akn pernah tahu apa yang harus diorganisasikan, diarahkan, dan dikontrol.

       Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting yaitu Tujuan (goals), yang merupakan hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu, kleompok, atau seluruh organisasi. Kedua, Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan bagaiman tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan. Sebagai seorang manajer perencanaan, tujuan dan rencana adalah sesuatu yang harus dirumuskan olehnya.

5.     Beberapa Pendekatan dalam Penetapan Tujuan
       Ada dua jenis pendekatan dalam perumusan dan penetapan tujuan yang akan diperkenalkan yaitu pendekatan tradisional (traditional goal setting) dan pendekatan dengan menggunakan MBO (Management By Objectives). Pendekatan tradisional menjelaskan bahwa perumusan dan penetapan tujuan dilakukan oleh manajer tingkat puncak untuk kemudian tujuan itu diturunkan lagi menjadi tujuan bagi manajer di tingkat bawahnya secara spesifik. Pendekatan ini oleh Robbins (2002) dinamakan dengan mean-ends chain. Artinya, tujuan yang lebih tinggi (higher level goals) atau tujuan akhir (ends) terkait dengan tujuan dibawahnya.
       Dalam pendekatan yang menggunakan MBO ini, penentuan tujuan secara spesifik dirumuskan bersama antara pimpinan dan bawahan. MBO pertama kali diperkenalkan oleh Peter F. Drucker pada akhir tahun 1950-an, dan hingga hari ini pendekatan ini dinilai masih efektif dalam kegiatan perencanaan perusahaan. MBO sering kali diterjemahkan sebagai manajemen berdasarkan sasaran atau manajemen berdasarkan tujuan. Hal ini disebabkan pimpinan sering kali lebih berfungsi dalam penetapan kebijakan, adapun yang bersifat teknis biasanya dilakukan oleh bawahan. Akibatnya, dalam kegiatan perusahaan, kesenjangan antara apa yang ditentukan pimpinan dan apa yang terjadi di lapangan tidak jarang terjadi.
       Agar proses MBO dapat tercapai, ada 4 faktor yang perlu disepakati antara pimpinan  dengan bawahan dalam hal: (1) tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bagian/bawahan; (2) perencanaan yang akan dilakukan; (3) standar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dalam setiap kegiatan; dan (4) prosedur untuk mengevaluasi keberhasilan pencapaian tujuan. Proses MBO diawali dengan adanya kesadaran dan kesepakatan antara pimpinan dan bawahan untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik dari perusahaan, dimana kinerja tersebut dapat dicapai apabila adanya proses perencanaan, implementasi, dan pengawasan secara bersama-sama dan terintegrasi. Setelah pimpinan dan bawahan sepakat, maka mereka secara bersama-sama melakukan langkah pertama dalam MBO, yaitu (1) membuat perencanaan bersama; (2) pelaksanaan pada setiap pihak atau bagian; (3) evaluasi bersama.

Kekuatan dan Kelemahan dari Pendekatan MBO
Kekuatan
Kelemahan
·         MBO melakukan integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan kedalam suatu sistem rasional dlam manajemen.
·         MBO mendorong organisasi untuk menetukan tujuan dari tingkatan atas hingga tingkatan bawah dari manajemen.
·         MBO memfokuskan pada hasil akhir dari pada niat baik maupun faktor personal
·         MBO mendorong adanya manajemen diri dan komitmen dari setiap orang melalui partisipasi pada setiap tingkatan manajemen dalam penentuan tujuan.
·         MBO dianggap terlalu menyederhanakan kegiatan dengan berusaha untuk menyelesaikan segala sesuatu.
·         MBO seccara cepat akan ditolak oleh manajer yang memiliki gaya otoriter (yang bisa saja disebabkan karena orang-orang bertipe X dari McGregor) dan oleh mereka yang menerapkan birokrasi yang tidak fleksibel dan ketat.
·         MBO melakukan banyak waktu dan usaha dalam implementasinya.
·         MBO dapat menjadi tanntangan bagi manajer yang kurang memiliki kualifikasi yang baik.



















BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan
Perencanaan merupakan suatu hal sangat penting bagi perusahaan. Fungsi perencanaan merupakan fungsi pertama dan yang utama dalam kegiatan manajemen perusahaan. Perencanaan akan menentukan kemana perusahaan akan diarahkan dan bagaimana menjalankannya.














DAFTAR PUSTAKA



No comments:

Post a Comment