Saturday, 1 March 2014

Macam-macam Majas perbandingan

Macam-macam Majas Perbandingan


1.  Asosiasi atau Perumpamaan atau simile

Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Hatinya lebut bagaikan salju.
b) Rupanya cantik laksana bidadari kahyangan .

2.  Metafora

Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Contoh:
a) Buku adalah Jendela Dunia
b) Istriku adalah Belahan Jiwaku
c) Rumahku Surgaku.

3.  Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Api itu melalap rumah warga.
b) hembusan angin dengan lembut menyapaku.
c) Lahar merapi itu terus meronta ingin keluar.

4.  Alegori

Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut






5.  Simbolik

Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Jangan sampai kita terjerat jebakan lintah darat itu
b) Dasar Lelaki hidung belang
c) Ia adalah kembang desa di kampung ini

6.  Sinekdok

Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
- Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
- Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

7.   Majas Antropomorfisme adalah majas Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. Contoh Majas Antropomorfisme: Mulut gua itu sangat sempit.
8.   Majas Sinestesia adalah Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya. Contoh majas Sinestesia: alangkah sedapnya suara nyanyian gadis itu
9.  Majas Antonomasia adalah majas yang menggunakan kata sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis. Contoh majas Antonomasia: Si pincang, Si jangkung, Si kribo, si Boneng
10.    Majas Aptronim adalah gaya bahasa yang digunakan untu memberikan nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan seseorang. Contoh majas Aptronim: Karena pekerjaanya sebagai penjual siomay Buyung mendapat julukan Buyung Siomay.
11.   Majas Hipokorisme adalah Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib. Contoh majas Hipokorisme: Si Ujang sangat suka memancing
12.   Majas Litotes adalah Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh majas Litotes: Singgahlah ke gubukku terlebih dahulu
13.   Majas Hiperbola adalah Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. Contoh majas Hiperbola : Suaranya seperti halilintar
14.   Majas Depersonifikasi adalah Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa. Contoh majas Depersonifikasi: Jika kau bunga , maka aku tangkainya
15.   Majas Disfemisme adalah pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya. Contoh majas Disfemisme: perbuatannya yang tidak senonoh telah merusak kehormatan gadis itu
16.   Majas Fabel adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. Contoh Majas fabel: kaki jerapah
17.   Majas Parabel adalah Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita. Contoh parabel: Kancil mencuri Timun
18.   Majas Perifrase merupakan ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek. Contoh majas Perifrasa: Pulau dewata adalah tempat wisata yang paling indah
19.    Majas Eponim adalah majas yang digunakan untuk menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. Contoh majas eponim: kita melewati jalan soekarno.











No comments:

Post a Comment